Jakarta, Properti Indonesia - Pameran permesinan kayu dan komponen manufaktur furnitur Indonesia, IFMAC & WOODMAC diselenggarakan pada 20-23 September 2023 di Jakarta International Expo, Kemayoran. Pameran ini diselenggarakan oleh PT Wahana Kemalaniaga Makmur (WAKENI) dan bertujuan menawarkan peluang bisnis di industri furnitur Indonesia.
Pameran IFMAC & WOODMAC dihadiri oleh 225 perusahaan internasional dan lokal dengan beragam produk pameran seperti mesin, perekat, pelapis, cat, perlengkapan dan peralatan, bahan kayu serta panel kayu perantara, pemrosesan kayu, solusi perawatan permukaan, komponen dekoratif, busa dan pelapis, dan banyak bagian terkait lainnya yang diperlukan untuk pembuatan furnitur.
"Pemimpin bisnis lokal dan pasar internasional akan berkumpul di IFMAC & WOODMAC, menyoroti posisi Indonesia yang semakin berkembang sebagai pusat pengembangan industri furnitur global. Pameran dagang ini akan mendorong investasi untuk inovasi dan kemajuan teknologi di Indonesia sehingga memicu pertumbuhan industri furnitur sebagai penggerak ekonomi utama bagi negara," ujar Sofianto Widjaja, Direktur WAKENI dalam keterangan resmi, Rabu (20/9).
Pameran IFMAC & WOODMAC tahun ini akan menampilka 60 persen peserta dari edisi pameran sebelumnya, seperti Felder Group Indonesia, Eu Nian Precision Technolgy, Alpha Utama Mandiri, dan masih banyak lagi. Serta menampilkan 40 persen perusahaan-perusahaan yang perdana bergabung di pameran IFMAC WOODMAC dari berbagai negara, seperti Thailand, Slovenia, India, Luxembourg dan lain-lainnya.
Industri manufaktur furnitur di Indonesia juga terus mengalami pertumbuhan positif. Hal ini karena bisnis telah mendapatkan kembali momentum operasional dan penjualan pasca pandemi. Salah satu area yang bertumbuh adalah penjualan e-commerce furnitur, karena semakin banyak konsumen yang beralih belanja online sehingga menyebabkan peningkatan permintaan akan produk furnitur yang terjangkau dan berkualitas tinggi.
Dalam menanggapi tren tersebut, produsen furnitur di Indonesia telah memperluas saluran penjualan secara online dan berinvestasi dalam pemasaran omnichannel untuk meningkatkan layanan mereka.
Selain itu, produsen furnitur telah menerapkan praktik produksi berkelanjutan dengan menggunakan bahan ramah lingkungan, dan mempromosikan produk mereka sebagai produk ramah lingkungan. Secara keseluruhan, tantangan sebelumnya yang dihadapi oleh industri manufaktur furnitur Indonesia, yaitu adanya gangguan pada rantai pasokan dan perlambatan permintaan global, telah menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan dan inovasi.
"Nilai jual unik Indonesia sebagai pemasok pasar furnitur global berakar pada sumber daya alamnya, tenaga kerja terampil, harga kompetitif, keragaman budaya, dan produksi berkelanjutan. Sumber daya alamnya yang melimpah dengan ragam kayu yang sangat dicari di pasar furnitur global karena daya tahan, keindahan, dan karakteristiknya yang unik. Dengan pengrajinnya yang terampil, furnitur buatan Indonesia banyak dicari karena presisi dan desainnya yang kreatif, selain karakteristiknya yang berkualitas tinggi dan harga bersaing yang dapat diproduksi lebih baik dengan teknologi global terkini," jelas Abdul Sobur, Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI).
Produsen furnitur Indonesia menekankan praktik produksi yang berkelanjutan, termasuk penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan pengelolaan hutan yang bertanggung jawab. Hal ini telah membantu membedakan produk furnitur Indonesia di pasar global dan menarik konsumen yang sadar lingkungan.