Jakarta, Properti Indonesia – Tiga bank syariah yakni PT BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS), dan PT Bank Mandiri Syariah (BMS) telah diresmikan menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS/BSI).
Merger bank syariah ini diresmikan oleh Presiden Joko Idodo pada Senin (1/2) kemarin melalui siaran Youtube Bank Syariah Indonesia. Integrasi dan peningkatan nilai ketiga bank syariah ini sudah dimulai sejak Maret 2020 atau berjalan 11 bulan.
“Seluruh proses dan rangkaian seperti penandatanganan akta penggabungan, penyampaian keterbukaan informasi, dan perolehan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah berjalan sesuai ketentuan,” ujar Direktur Utama Bank Syariah Hery Gunardi, Senin (1/2).
BRIS sendiri memiliki total aset sebesar Rp240 triliun pada Desember 2020, total pembiayaan Rp157 triliun, total dana pihak ketiga sebesar Rp210 triliun, dan modal inti sebesar Rp22,6 triliun. Adapun kantor cabang yang dimiliki mencapai 1200 dengan 20 ribu karyawan yang tersebar di kota-kota Indonesia. “BSI akan menjadi bank terbesar peringkat ke 7 berdasarkan total aset,” imbuh Hery.
Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan kinerja perbankan syariah Indonesia cukup stabil dan menunjukkan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan perbankan konvensional.
“Dari sisi aset naik 10,97% secara tahunan, sementara konvensional 7,7%. Sisi dana pihak ketiga tumbuh 17,5% secara tahunan, sedikit di atas bank konvensional sebesar 11,49%. Dari segi pembiayaan tumbuh 9,24% secara tahunan, sementara konvensional tumbuh 0,55%,” jelas Jokowi.
Sementara itu pihak Otoritas Jasa Keuangan mengungkapkan momentum penggabungan tiga bank syariah menjadi jawaban untuk memanfaatkan potensi keuangan syariah nasional, sehingga memberikan fokus kepada pembiayaan masyarakat kecil melalui program UMKM dalam mendukung perekonomian nasional.
.jpg "Melirik Rencana Pengembangan Distrik Barat Bintaro Jaya")
