Jakarta, Properti Indonesia – Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk, CIMB Niaga Syariah, berhasil membukukan perolehan laba sebesar Rp1,8 triliun pada tahun 2021. Laba tersebut naik 34,8 persen secara year on year (YoY) yang didukung oleh penyaluran pembiayaan yang tumbuh sebesar 15,8 persen menjadi Rp37,0 triliun dengan segmen consumer banking sebagai kontributor utama, di samping peningkatan pendapatan berbasis komisi dari bisnis treasury dan wealth management.
Per 31 Desember 2021, CIMB Niaga Syariah mencatatkan pertumbuhan positif pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 39,2 persen (YoY) menjadi Rp41,5 triliun. Hal ini seiring dengan upaya CIMB Niaga Syariah dalam memberikan kemudahan layanan kepada nasabah melalui digitalisasi di berbagai channel.
Kinerja tersebut membuat aset CIMB Niaga Syariah tumbuh sebesar 32,3 persen menjadi Rp59,3 trliun, dengan share of book terhadap aset bank induk sebesar 19,1 persen. Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara menyatakan, kendati tahun 2021 situasi perekonomian masih dibayangi oleh pandemi, CIMB Niaga Syariah dapat mempertahankan pertumbuhan dan terus melayani kebutuhan perbankan masyarakat.
“Kinerja ini sejalan dengan strategi kami untuk terus mengakselerasi pertumbuhan melalui strategi leveraging, terus memperkuat pertumbuhan jangka panjang secara berkelanjutan melalui inisiatif Sharia Sustainable Development Goals (SDGs), dan mengembangkan layanan dalam ekosistem Syariah Community,” ujar Pandji dalam siaran pers, Kamis (24/3).
Pada kesempatan yang sama, CIMB Niaga Syariah meluncurkan produk baru untuk nasabah pelaku usaha dengan segmen usaha kecil dan menengah (UKM) dan commercial, yaitu Pembiayaan Rekening Koran (PRK) iB dengan akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) atau PRK iB MMQ.
“Kami selalu berinovasi agar perbankan syariah dapat menghadirkan produk dan layanan yang setara dengan bank konvesional, salah satunya adalah PRK iB MMQ. Dengan hadirnya produk ini, maka ke depan perbankan syariah akan lebih leluasa dalam memberikan layanan perbankan serta meningkatkan porsi pembiayaan usaha khsusunya pada segmen UKM dan commercial,” jelas Pandji.