Jakarta, Properti Indonesia - Permintaan ruang kantor di Central Business District (CBD) Jakarta mengalami penurunan sebesar 22 persen pada 2023 menjadi sebesar 38.500 m2, dibandingkan tahun 2022 sebesar 49.000 m2.
Associate Director Divisi Research & Consultancy PT Leads Property Services Indonesia, Martin Samuel Hutapea mengatakan bahwa kondisi tersebut mengindikasikan para occuppiers masih berhati-hati dalam menggelontorkan anggaran untuk ekspansi ruang kantor.
Sementara di kuartal IV 2023, terdapat permintaan ruang kantor sebesar 9.560 m2. Kondisi ini ditopang oleh permintaan ruang kantor di gedung dengan kualitas yang lebih baik atau upgrade ruang uaha.
"Karakteristik permintaan masih didominasi oleh kebutuhan ruangan dengan ukuran-ukuran kecil di bawah 500 m2," ujar Martin dalam laporan Jakarta Property Market Insight Q4 2023, Kamis (11/1).
Saat ini, terdapat pasokan tambahan ruang kantor baru di MH Thamrin sebesar 51.000 m2 oleh Luminary Tower di komplek Thamrin Nine. Ruang kantor ini termasuk kategori Grade A, dan menunjukkan bahwa meski dalam kondisi kelebihan pasokan, pengembang masih optimis akan recovery pasar. Kondisi ini menyebabkan pasokan kumulatif perkantoran di Jakarta CBD meningkat menjadi 7,45 juta meter persegi di kuartal 4 2023.
"Dengan demikian, pertambahan pasokan gedung baru tersebut menyebabkan tingkat hunian sektor perkantoran di Jakarta CBD turun menjadi 71,4 persen atau turun sebesar 0,4 poin dari kuartal sebelumnya," ungkap Martin.
Lanjutnya, kondisi kelebihan pasokan masih menyebabkan pemilik gedung (landlords) harus kompetitif dalam menawarkan harga sewa untuk menarik tenant. Harga sewa kotor tercetak sebesar Rp330.000 per m2 per bulan atau tertekan sedikit sebesar 0,5 persen secara tahunan.
Sementara itu, perkantoran di Non-CBD pasokannya masih tetap di angka 4,16 juta m2 karena tidak adanya pasokan gedung baru di kuartal IV 2023. Namun di 2024 ada dua pasokan baru yakni Gedung Sanggala dan Gedung Stature.
"Besarnya permintaan akan ruang kantor yang terjadi di luar-CBD adalah sebesar 4.795 m2 atau cukup moderat. Tetapi secara tahunan, justru luar-CBD yang mencetak pertumbuhan yang besar, yaitu sebesar 33.243 meter persegi, sementara di 2022 lalu masih 15.181 meter persegi permintaan tahunannya. Koridor TB Simatupang dan Pondok Indah menjadi kontributor utama permintaan di tahun 2023," jelas Martin.
Dari segi harga sewa untuk ruang kantor luar CBD sebesar Rp240.100 per m2 per bulan atau meningkat 0,3 persen dari kuartal sebelumnya.
Martin mengatakan, di tahun pemilu 2024 merupakan tahun di mana banyak perusahaan akan mempertimbangkan secara lebih berhati- hati bila hendak ekspansi ruang kantor, terlepas di CBD atau di luar CBD.
"Diperkirakan permintaan terhadap co-working space akan kembali meningkat karena disinyalir bahwa hybrid working mode masih terjadi. Payment terms yang fleksibel menjadi salah satu factor penarik di sektor co-working space," imbuhnya.
Sementara itu, sektor I.T dan e-commerce yang dulunya menjadi kontributor andalan permintaan ruang kantor, akan menjadi lebih terbatas. Tingkat hunian akan tertekan oleh karena pertambahan ruang kantor baru di tahun 2024 mendatang. Kondisi ini juga akan menyebabkan tertekannya harga sewa di sektor perkantoran di kota Jakarta.